Yah Pamrih..

Hai, lama sekali aku tidak menulis/membuat progress menulis. Sejujurnya banyak yang ingin ditulis, mulai dari climate crisis, animal abuse, kesehatan, lingkungan, parenting (aku sedang mengikuti kuliah online parenting, dan berencana me resumenya disini) sampai resensi novel. Penulisan artikel di blog ini adalah ‘hiburan’, dimana aku bisa mengudpate kondisi terkini tentang tema-tema yang sudah disebut diatas. Mengapa sih perlu update, karena pekerjaan saat ini jauuuuh dari bidang yang  kutekuni saat di kampus dulu :), dan itu tidak masalah. Hey, itu menunjukkan bidang apapun yang kukerjakan, ternyata fit hehehe.

Tulisan ini  dibuat dalam rangka menjawab seseorang yang mengatakan hal seperti ini “jangan sampe kita udah capek2 nulis artikel ga ada satupun pengunjung/pembaca, nanti malah ga semangat”. Pertama-tama mari kuberitahu, tujuanku menulis artikel2 disini sederhana sekali, ingin mengupgrade keilmuan melalui jurnal-jurnal ilmiah, novel2 yang sarat makna kehidupan, dan buku bermanfaat. Harapannya ilmu yang ku pelajari/temukan tidak menguap seiring ditutupnya lembaran kertas terakhir yang kubaca.  Tak ingin melupakan setiap intisari ilmu seiring scroll terakhir jurnal yang kutamatkan.

Bila kamu memandang blogmu sebagai sumber pundi-pundi/ketenaran dengan mengemis komentar dan like dari viewers, sungguh kita memandang hal dari sisi yang berbeda kawan. Dari sudut pandangmu, tentu saya cetek kali ilmunya. Dari pemikiranmu, payah sekali blog yang kupunya, tak ada pengunjung/pembaca, trafiknya 0 dan lain-lain. Tapi hei, bukankah saat ini memang sedang jamannya hal sia-sia menjadi viral, sedangkan hal bermanfaat malah diabai.

Blog ku tak butuh mengemis komentar dan like (kecuali saat lomba mungkin. 2x aku mengikuti lomba dengan membuat postingan. ketentuannya dibilang poin utama agar bisa menang adalah isinya dan like terbanyak. apa boleh dikata, isi postingan tak begitu dilihat justru like yang menjadi patokan menang-tidaknya. sejujurnya malu aku harus mengemis like pada teman-teman dan saudara. adanya rasa malu, membuatku hanya meminta like pada tak kurang dari 10 orang, namun ternyata yang memberi like lebih dari itu. maka kusimpulkan, tak perlulah ku minta like, biar orang lain menilai apakah postinganku ada hal baik yang bisa diambil. jika ada, pastilah otomatis akan dilike), aku hanya berharap, setiap ilmu yang kudapat dan kutuliskan kembali disini, dapat bermanfaat bagi orang lain. Bagaimanapun cara bermanfaatnya tak masalah, entah orang lain membacanya tanpa meninggalkan komentar/like, entah suatu saat kerabatku bertanya hal yang pernah kutulis disini (untuk hal ini aku tak akan mengatakan “ih kan gw udah pernah nulis di blog, baca dong nih gw kasih link nya, jgn lupa share/like/komentarnya ya”).

Dalam berbuat, aku tak ingin berpamrih, karena kutahu berharap pada selain-Nya hanya mendatangkan kecewa. Pun aku berusaha keras menghindari riya, tak rela jika amalku dibakar habis oleh kesombongan. Ketahuilah, aku akan tetap menulis, semangatku tak dipengaruhi oleh komentar/like/share, aku tak ingin merendahkan tulisanku dengan hal semacam itu :).

Bila kau temukan, aku jarang melahirkan tulisan baru, maka itu karena pekerjaanku yang padat, atau bisa juga kubaca berulang2. Kau tahu, barang berkualitas baik tak dibuat asal-asalan :).

Artikel ini sebelumnya tayang di wattanabe.wordpress.com dengan judul ‘Yah Pamrih…” 02.10.19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *